Pengertian
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari metode yang paling efisien tentang cara‑cara pengumpulan, pengolahan,
penyajian serta analisis data, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan
yang cukup beralasan berdasarkan data dan analisa yang dilakukan.
Statistik
adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan
analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antarunsur dalam
penyelenggaraan statistik,
Definisi Statistik
Statistik adalah kumpulan data yang bisa
memberikan gambaran tentang suatu keadaan
Definisi Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari
statistik, yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana caranya mengumpulkan data,
mengolah data, menyajikan data, menganalisis data, membuat kesimpulan dari
hasil analisis data dan mengambil keputusan berdasarkan hasil kesimpulan.
Pembagian Statistika
Statistika Deskriptif
Statistika
yang berkenaan dengan penataan, peringkasan dan penggambaran data tanpa
dilanjutkan dengan pengujian dan penafsiran (inferens).
Statistika Inferens
Statistika
yang berkenaan dengan pengujian dan penarikan kesimpulan berdasarkan penafsiran
(inferens).
Maka dari definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa
ruang lingkup statistika lebih luas daripada statistik serta statistika
mencangkup statistik atau dapat kita anologikan ibarat komputer, suatu keutuhan
komputer merupakan statistika sedangkan alat-alat penyusun dari komputer (Lcd,
Mouse, CPU, keyboard, dll) merupakan statistik.
Manfaat
Manfaat
statistika dalam kehidupan sehari-hari sangat beragam sebagai contoh sederhana:
- Bagi ibu-ibu rumah tangga mungkin tanpa disadari mereka telah menerapkan statiska. Dalam membelanjakan uang untuk kebutuhan keluarganya sering melakukan perhitungan untung rugi, berapa jumlah uang yang harus dikeluarkan setiap bulannya untuk uang belanja, listrik, dll.
- Sebagai mahasiswa, selain statistika dipelajari secara formal sebenarnya kita sudah menggunakannya dalam perhitungan Indeks prestasi.
- Dalam dunia bisnis, para pemain saham atau pengusaha sering menerapkan statistika untuk memperoleh keuntungan. Seperti peluang untuk menanamkan saham.
- Sedangkan dalam bidang industri, statistika sering digunakan untuk menentukan keputusan. Contohnya berapa jumlah produk yang harus diproduksi dalam sehari berdasarkan data historis perusahaan, apakah perlu melakukan pengembangan produk atau menambah varian produk, perlu tidaknya memperluas cabang produksi, dll.
Kegunaan Statistika dalam bidang ekonomi yaitu
• Bidang produksi
• Bidang Akuntansi
• Bidang pemasaran
Populasi, Sampel dan Data.
Populasi adalah seluruh elemen yang akan diteliti.
Sampel adalah elemen yang merupakan bagian dari
populasi.
Data adalah
fakta-fakta yang dapat dipercaya kebenarannya
Kegunaan Statistika
Membantu penelitian dalam
menggunakan sampel sehingga penelitian dapat bekerja efisien dengan hasil yang
sesuai dengan obyek yang ingin diteliti
Membantu penelitian untuk membaca
data yang telah terkumpul sehingga peneliti dapat mengambil keputusan yang
tepat
Membantu peneliti untuk melihat ada
tidaknya perbedaan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya atas
obyek yang diteliti
Membantu peneliti untuk melihat ada
tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya
Membantu peneliti dalam menentukan
prediksi untuk waktu yang akan datang
Membantu peneliti dalam melakukan
interpretasi atas data yang terkumpul (M.Subana dkk, 2000;14)
Pemerintah menggunakan statistika
untuk menilai hasil pembangunan masa lalu dan merencanakan masa mendatang
Pimpinan menggunakannya untuk
pengangkatan pegawai baru, pembelian peralatan baru, peningkatan kemampuan
karyawan, perubahan sistem kepegawaian, dsb.
Para pendidik sering menggunakannya
untuk melihat kedudukan siswa, prestasi belajar, efektivitas metoda
pembelajaran, atau media pembelajaran.
Para psikolog banyak menggunakan
statistika untuk membaca hasil pengamatan baik melalui tes maupun obserbasi
lapangan.
Sejarah
Sejarah
Penggunaan
istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa
latin modern statisticum collegium (“dewan negara”) dan bahasa Italia statista (“negarawan”
atau “politikus”).
Gottfried Achenwall (1749)
menggunakan Statistik dalam bahasa jerman untuk
pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan
mengartikannya sebagai “ilmu tentang negara (state)”. Pada awal abad ke-19 telah
terjadi pergeseran arti menjadi “ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi
data”. Sir John Sinclair memperkenalkan nama (Statistics) dan pengertian
ini ke dalam bahasa inggris. Jadi, statistika secara prinsip
mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif dan
pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang
dilakukan secara teratur untuk memberi informasi kependudukan yang berubah
setiap saat.
Pada abad
ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang
dalam matematika,
terutama peluang.
Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk
mendukung metode ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada
paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak
dasar statistika inferensi), Karl Pearson(metode regresi
linear), dan William Sealey Gosset (meneliti
problem sampel berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa
sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai
dari astronomi hingga linguistika.
Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak
dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya.
Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau
biostatistika), dan psikometrika.
Meskipun ada
pihak yang menganggap statistika sebagai cabang dari matematika, tetapi
sebagian pihak lainnya menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait
dengan matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya. Di Indonesia, kajian
statistika sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, baik di dalam
departemen tersendiri maupun tergabung dengan matematika.
C. Peranan
Statistika
-
Di dalam
penelitian, statistika berperan untuk:
Memberikan informasi tentang
karakteristik distribusi suatu populasi tertentu, baik diskrit maupun kontinyu.
Pengetahuan ini berguna dalam menghayati perilaku populasi yang sedang diamati
Menyediakan prosedur praktis dalam
melakukan survey pengumpulan data melalui metode pengumpulan data (teknik
sampling). Pengetahuan ini berguna untuk mendapatkan hasil pengukuran yang
terpercaya
Menyediakan prosedur praktis untuk
menduga karakteristik suatu populasi melalui pendekatan karakteristik sampel,
baik melalui metode penaksiran, metode pengujian hipotesis, metode analisis
varians. Pengetahuan ini berguna untuk mengetahui ukuran pemusatan dan ukuran
penyebaran serta perbedaan dan kesamaan populasi.
Menyediakan prosedur praktis untuk
meramal keadaan suatu obyek tertentu di masa mendatang berdasarkan keadaan di
masa lalu dan masa sekarang. Melalui metode regresi dan metode deret waktu. Pengetahuan
ini berguna memperkecil resiko akibat ketidakpastian yang dihadapi di masa
mendatang.
Menyediakan prosedur praktis untuk
melakukan pengujian terhadap data yang bersifat kualitatif melalui statistik
non parametrik.
-
Sementara
menurut Sugiyono (2003:12), statistika berperan untuk:
Alat untuk menghitung besarnya
anggota sampel yang diambil dari suatu populasi, sehingga jumlah sampel yang
dibutuhkan akan lebih dapat dipertanggungjawabkan
Alat untuk menguji validitas dan
reliabilitas instrumen sebelum instrumen tersebut digunakan dalam penelitian
Sebagai teknik untuk menyajikan
data, sehingga data lebih komunikatif, misalnya melalui tabel, grafik, atau
diagram
Alat untuk
menganalisis data seperti menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
Jenis-jenis pengambilan sampel yaitu :
Pengambilan acak sederhana (Simpel
random sampling)
Merupakan sistem
pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan undian atau tabel angka
random. Tabel angka random merupakan tabel yang dibuat dalam komputer berisi
angka-angka yang terdiri dari kolom dan baris, dan cara pemilihannya dilalukan
secara bebas.Pengambilan acak secara sederhana ini dapat menggunakan prinsip
pengambilan sampel dengan pengembalian ataupun pengambilan sampel tanpa
pengembalian.
KELEBIHAN : dari pemngembilan acak sederhana ini adalah
mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan anggota sampel,dan kemampuan
menghitung standard error.Sedangkan,
KELEKURANGAN : adalah tidak adanya jaminan bahwa setiap
sampel yang diambil secara acak akan merepresentasikan populasi secara tepat
CONTOH : Sampel acak sederhana seperti arisan, dilakukan
dengan memasukkan nama-nama populasi sampel (kerangka sampel), kemudian
dikocok/diguncang, nama-nama yg keluar dari kocokan tersebut adalah unit sampel
(orang yg akan menjadi responden).
Pengambilan acak secara sistematis
(Systematic random sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan
menggunakan selang interval tertentu secara berurutan.Misalnya, jika ingin
mengambil 1000 sampel dari 5000 populasi secara acak, maka kemungkinan
terpilihnya 1/5.Diambil satu angka dari interval pertama antara angka 1-5, dan
dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya dari interval selanjutnya.
KELEBIHAN : dari pengambilan acak secara sistematis ini adalah
lebih praktis dan hemat dibanding dengan pengambilan acak sedderhana.
KEKURANGAN : adalah tidak bisa digunakan pada penelitian
yang heterogen karena tidak mampunya menangkap keragaman populasi heterogen.
Contoh: Besarnya interval (i) dapat ditentukan dengan
membagi populasi (N) dengan jumlah sampel yang diinginkan (n) atau i=N/n.
Pengambilan acak berdasarkan lapisan
/ Bertingkat (Stratified random sampling)
Merupakan sistem
pengambilan sampel yang dibagi menurut lapisan-lapisan tertentu dan masing-masing
lapisan memiliki jumlah sampel yang sama.
KELEBIHAN : dari pengambilan acak berdasar lapisan ini
adalah lebih tepat dalam menduga populasi karena variasi pada populasi dapat
terwakili oleh sampel.
KEKURANGAN : adalah harus memiliki informasi dan data yang
cukup tentang variasi populasi penelitian.Selain itu, kadang-kadang ada
perbedaan jumlah yang besar antar masing-masing strata.
Contoh : Untuk mengetahui pendapat pemilih muda pada pemilu
Indonesia 2013, maka lembaga survey memintai pendapat pemilih muda di Provinsi
Sumsel sejumlah 1000 responden. Dengan komposisi 60% adalah pelajar SMA dan 40%
lainnya adalah anak-anak yg tidak mengenyam pendidikan SMA. Hal ini dimaksudkan
untuk mengetahui opini orang-orang yangg diasumsikan lebih terpelajar.
Pengambilan acak berdasarkan lapisan
/ Bertingkat (Stratified random sampling)
Merupakan sistem
pengambilan sampel yang dibagi menurut lapisan-lapisan tertentu dan
masing-masing lapisan memiliki jumlah sampel yang sama.
KELEBIHAN : dari pengambilan acak berdasar lapisan ini
adalah lebih tepat dalam menduga populasi karena variasi pada populasi dapat
terwakili oleh sampel.
KEKURANGAN : adalah harus memiliki informasi dan data yang
cukup tentang variasi populasi penelitian.Selain itu, kadang-kadang ada
perbedaan jumlah yang besar antar masing-masing strata.
Contoh : Untuk
mengetahui pendapat pemilih muda pada pemilu Indonesia 2013, maka lembaga
survey memintai pendapat pemilih muda di Provinsi Sumsel sejumlah 1000
responden. Dengan komposisi 60% adalah pelajar SMA dan 40% lainnya adalah
anak-anak yg tidak mengenyam pendidikan SMA. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui opini orang-orang yangg diasumsikan lebih terpelajar.
Pengambilan acak berdasar area
(Cluster sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi
berdasarkan areanya. Setiap area memiliki jatah terambil yang sama.
KELEBIHAN :
dari pengambilan acak berdasar area ini adalah lebih tepat menduga populasi
karena variasi dalam populasi dapat terwakili dalam sampel.
KEKURANGAN :
adalah memerlukan waktu yang lama karena harus membaginya dalam area-area
tertentu.
CONTOH :
Misalkan seorang peneliti kualitas tanah di KELURAHAN SUMBER JAYA dan KELURAHAN
JEJALEN JAYA maka darj masing masing dari kelurahan tersebut diambil sample
tanah dengan jumlah yang sama untuk di teliti
Pembagian data dapat dibedakan
menurut :
1. Sifatnya
a. Data
kualitatif ialah data yang disajikan bukan dalam bentuk angka, misalnya agama,
jenis kelamin, daerah, suku bangsa, pangkat pegawai, jabatan pegawai dan
sebagainya.
b. Data kuantitatif
ialah data yang disajikan dalam bentuk angka.
Data ini
terbagi menjadi :
1) Data kontinu adalah data yang satuannya
bisa dalam pecahan.
2) Data
diskret adalah data yang satuannya selalu bulat dalam bilangan asli, tidak
berbentuk pecahan,
2. Waktunya.
a. Data silang (Cross Section) ialah data yang
dikumpulkan pada suatu waktu tertentu yang bisa menggambarkan keadaan/kegiatan
pada waktu tersebut, misalnya jumlah warga DKI Jakarta menurut asal dan agama
pada tahun 1999.
b. Data Berkala (Time Series) ialah data yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu, misalnya data angka kematian dan kelahiran
dari tahun ke tahun di Indonesia yang cenderung membesar dan mengecil
3. Cara memperolehnya
a. Data
primer ialah data yang didapatkan langsung dari responden misalnya data pegawai
negeri sipil di BAKN, data registrasi mahasiswa di suatu universitas dan
sebagainya.
b. Data
Sekunder ialah data yang diambil dari data primer yang telah diolah, untuk
tujuan lain, misalnya data perkawinan antara umur 10 s/d 20 tahun di Indonesia
yang diambil dari departemen Agama untuk tujuan analisa pola perkawinan setiap
suku bangsa di Indonesia.
4. Sumbernya
a. Data
Internal ialah data yang menggambarkan dari keadaan di dalam suatu organisasi,
misalnya dari suatu universitas ialah data dosen, jumlah mahasiswa, data
kelulusan dan sebagainya.
b. Data
Eksternal ialah data yang dibutuhkan dari luar untuk kebutuhan suatu organisasi
tersebut.
Syarat Data yang baik adalah
1. Benar/Obyektif.
2. Mewakili/Wajar (representative).
3. Dipercaya, artinya kesalahan
bakunya kecil.
4. Tepat waktu (up to date).
5. Relevan (data yang dikumpulkan ada
hubungannya dengan permasalahannya).
Proses Pengukuran dan Jenis-jenis
Skala Pengukuran.
Variabel (peubah) adalah karakteristik-karakteristik
yang terdapat pada elemen-elemen dari populasi tersebut.
Contoh :
Pada masyarakat, elemennya adalah manusia, karakteristiknya misalnya
penghasilan, umur, pendidikan, jenis kelamin dan status perkawinan yang
merupakan variabel-variabel dalam penelitian
Untuk analisa data penelitian,
diperlukan macam-macam ukuran skala yaitu :
1. Skala
Nominal
Skala
Nominal adalah skala yang disusun menurut kategorinya atau fungsi bilangan
hanya sebagai simbol untuk membedakan sebuah karakteristik dengan karakteristik
lainnya. Ciri-ciri skala nominal adalah :
Angka yang tertera hanya bentuk
label/kategorisasi
Tidak
dapat dilakukan operasi matematika hitung
Tidak memiliki nilai nol yang mutlak atau
absolut
Tidak memiliki urutan atau ranking
Contoh skala
nominal diantaranya adalah suku bangsa, agama, jenis kelamin, jenis pekerjaan,
dll. Data tersebut dikategorikan dalam bentuk angka, misalnya PNS diberi angka
1 dan Pegawai Swasta diberi angka 2.
2. Skala
Ordinal
Skala
ordinal adalah skala yang didasarkan pada ranking diurutkan dari jenjang yang
lebih tinggi sampai jenjang terendah ataupun sebaliknya.
Contoh skala
ordinal adalah mengukur tingkat prestasi kerja, kepangkatan militer, mengukur
prestasi kejuaraan, status sosial. Data tersebut tidak memiliki jarak yang
pasti dalam pengkategorisasiannya, hanya berupa jenjang yang diurutkan.
3. Skala Interval
Skala
interval adalah skala yang menunjukkan jarak anatara satu dengan yang lain dan
memiliki bobot yang sama.
Contoh skala
interval adalah temperatur dan suhu, skor IQ, kelompok skor ujian. Data dalam
contoh skala ordinal memiliki jarak yang pasti dalam pengkategorisasiannya dan
memiliki bobot atau nilai yang sama.
4. Skala Ratio
Skala ratio
adalah skala pengukuran yang memiliki nilai nol mutlak dan mempunyai jarak yang
sama.
Contoh skala
ratio diantaranya adalah berat badan, tinggi badan, jarak, timbangan berat.
Data tersebut memiliki nilai nol yang mutlak dan bisa dilakukan operasi hitung
atasnya. Nol mutlak dalam artian apabila berat badan adalah nol, maka seseorang
tidak memiliki berat badan.
Referensi:
http://ithasartika91.blogspot.com/2011/10/fungsi-kegunaan-dan-peranan-statistika.html
https://musthopz.wordpress.com/2013/09/25/sejarah-pengertian-dan-manfaat-dari-statistika/
https://omdik21.wordpress.com/2017/03/26/jenis-jenis-pengambilan-sampel-statistika/
http://blogpsikologi.blogspot.com/2015/09/jenis-jenis-skala-pengukuran-dan.html
Referensi:
http://ithasartika91.blogspot.com/2011/10/fungsi-kegunaan-dan-peranan-statistika.html
https://musthopz.wordpress.com/2013/09/25/sejarah-pengertian-dan-manfaat-dari-statistika/
https://omdik21.wordpress.com/2017/03/26/jenis-jenis-pengambilan-sampel-statistika/
http://blogpsikologi.blogspot.com/2015/09/jenis-jenis-skala-pengukuran-dan.html
Komentar
Posting Komentar